oleh

Antisipasi Banjir di Sejumlah Titik, BPBD Makassar Gencarkan Komunikasi Dengan BMKG

Makassar,Inisulsel.com –  Menjelang musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Ada lima hingga enam titik di Makassar yang dianggap rawan terjadi banjir.

Seperti di Komplek Kodam III di Kecamatan Biringkanaya dan di Blok 8-10 Perumnas Antang di Kecamatan Manggala.

Begitu yang disampaikan Kepala Laksana (Kalak) BPBD Makassar, Hendra Hakamuddin, Minggu (05/09/2021).

“Ketika misalkan timbul banjir, kita antisipasi. Kita kan punya peta rawan bencana, ada lima sampai enam titik di Makassar. Di Biringkanaya Kodam 3 dan Puri Patene, Tamalanrea, Manggala blok 8 10 dan Swadaya. Di Panakkukang sekitar pinggir sungai Tallo. Dan di Tamalate,” kata dia via sambungan telepon seluler.

“Cuman di Tamalate tidak terlalu berat. Yang saya sebutkan di awal langganan (banjir) tiap tahun,” sambung Hendra.

BPBD pun lanjutnya, sudah melakukan rapat koordinasi internal. Juga melibatkan  stakeholder lainnya seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Pemadam Kebakaran.

Sebab BMKG memprediksi musim penghujan datangnya lebih awal di akhir September ini.

“Minggu lalu curah hujan mulai kelihatan, kita sudah rapatkan. Persiapan di akhir September, karena BMKG sampaikan musim penghujan akan lebih cepat. Intesitas curah hujan kita lihat perkembangannya seperti apa,” sebut mantan Kepala Dispora Makassar ini.

Sesuai protap, BPBD sudah menyiapkan potensi di setiap titik. Sejumlah personel disiagakan untuk melaporkan kondisi terakhir di titik rawan banjir.

Bahkan, jika status posko siaga ditingkatkan menjadi posko darurat, maka BPBD akan segera berkoordinasi dengan instansi samping, seperti Brimob dan TNI Angkatan Laut.

“Jadi ketika air mulai tergenang, kita sudah siapkan posko siaga. Ketika intensitas hujan sudah tinggi, kita tingkatkan status posko darurat. Begitu SOP-nya,” terang Hendra.

“Personel kami 83 orang, termasuk saya. Tapi kondisi sekarang ini kan covid-19, kita jadi leading. Isopung kita juga bagian jadi operasi. Satgas Raika kita back-up Satpol PP. Tapi jika kondisional banjir, kita akan belah anggota,” tambah dia.

Satu hal yang juga perlu diantisipasi menurut Hendra, yakni banjir bandang kiriman daerah kabupaten yang ada di sekitar Makassar.

“Makanya kita selalu koordinasi dengan BMKG berkaitan dengan curah hujan di Maros dan Gowa,” tutupnya.

BPBD sendiri saat ini sudah menyiapkan peralatan untuk mengantisipasi banjir. Masing-masing tenda, booth, dapur umum, selimut dan perlengkapan lainnya yang bersifat emergency-kit.

Di sisi lain, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar pun mulai melakukan pengerukan sedimentasi di hampir seluruh saluran di kota ini.

(Satria)